Translate Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 27 Maret 2017

Sindroma Ovarium Polikistik (PCOS)

Pernah denger kan ketika  Dr SpOG mendiagnosis POCS.....

Sindroma Ovarium Polikistik ( Polycystic Ovary Syndrome/PCOS )atau juga dikenal sebagai sinroma Stein-Leventhal merupakan salah satu gangguan hormonal  yang paling sering pada wanita  (5%-10% dar wanita usia reproduksi (12-45 tahun) dan di duga menjadi salah satu  penyebab utama infertilitas  wanita .PCOS di artikan  sebagai kumpulan gejala akibat peningkatan hormon kelaki-lakian/ androgen (hyperandrogenisme) dan adanya gangguan ovulasi  tanpa disertai  adanya kelainan pada anak ginjal ( hiperplasia adrenal kongnital ),peningkatan hormon prolaktin/ produksi susu (hyperprolaktinemia) atau adanya tumor/ neoplasma yang memproduksi hormon androgen 

Memang istilah polikistik yang berarti banyak kista, seringkali disalah artikan. banyak penderita mengira bahwa adanya kista berarti memerlukan pembedahan  dan bahkan meningkatkan ketakutan dan kekhawatiran tentang kemungkinan kanker atau penyakit ginekologi lainnya. Padahal istilah yang tepat adalah banyaknya folikel telur ( ukuran 4-8 mm) tidak berkembang yang tampak pada indung telur adalah sebagai kista  kecil- kecil. Bukan Kista yang berukuran besar  yang menunjukan adanya tumor indung telur

Gejala dan Diagnosis
Gejala yang dapat timbul bervariasi  dari tanpa gejala sama sekali  sampai gejala infertilitas, anovulasi  kronik, yang di tandai dengan amenorea, oligomenorea, gangguan haid atu perdarahan uterus disfungsional, jerawat , hirsutisme/maskulinisasi, obesitas. Gejala  dan keparahan sindroma sangat bervariasi diantara wanita 
Menurut kriteria rotterdam  (2003) diagnosis PCOS di tgakakanapabila memenuhi 2 dari 3 gejala yaitu:
  1. Adanya gangguan haid / Haid sedikit hingga tidak adanya ovulasi   ( oligo or anovulation)
  2. adanya tanda secara klinis atau biokimia hyperandrogen
  3. Gambaran ovarium polikistik
 Penyebab PCOS tidak diketahui secara pasti ,namun di duga adanya resistensi insulin, diabetes, dan obesitas semuanya sangat berkorelasi dengan kelainan ini Wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas punya peluang sebanyak  50%-60% mengalami PCOS, terkait bahwa pada wanita obesitas punya kemungkinan ( karena mengalami resistensi insulin) sehingga menyebabkan kadar insulin di dalam darah meningkat, Kadar insulin yang tinggi  akhirnya merangsang laju androgen yang berlebihan  sehingga menyebabkan maskulinisasi , seperti tumbuhnya rambut di kumis, dagu, kaki tangan yang berlebihan dan menyerupai pola pertumbukan rambut laki-laki 

Sindroma Ovarium Polikistik dan Infertilitas 
Ketidaksuburan / infertilitas adalah gejala yang sering dialami wanita yang didiagnosis memiliki sindroma ovarium polikistik.Pada penelitian    didapatkan tujuh dari sepuluh wanita yang mengalami infertilitas  karena gangguan ovulasi yang juga mengalami gangguan haid ( 2-3 bulan sekali) ternyata mengidap sinroma ovarium polikistik. Penderita mengalami gangguan keseimbangan hormon  berupa kenaikan hormon luteinizing (LH) yang menetap sehingga  terjadi gangguan ovulasi .Kadar Lh yang meningkat  menyebabkan sel Teka yang aktif menghasilakan androgen dalam bentuk androstenedion dan tetosteron. Keadaan hyperandrogenik ini meyebabkan  lingkungan internal folikel bersifat dominan anrogen sehingga tidak dapat berkembang dan pada akhirnya mati.
Ketidakseimbangan hormon inilah  yang mengakibatkan mudahnya penderita  sindrom ovarium polikistik yang berhasil hamil mengalami keguguran  dan tidak jarang keguguran ini menjadi berulang .

Pengobatan 
Adanya PCOS tidak berarti tidakakan hamil, tapi mungkin berarti bahwa  anda memerlukanan bantuan untuk membuat anda berovulasi dengan normal, ada beberapa hal yang dapat anda lakukan 
  1. Menurunkan Resistensi Insulin. Hal ini dapat di peroleh dengan mengendalikan/menurunkan berat badan ,DIet Rendah karbohidrat, berolah raga secara teratur. Selain itu dapat juga dilakukan dengan pengobatan untuk meningkatkan sensitivitas insulin degan metformin dan thiazolidinedion(glitazones) khusus ini area wilayah dokter..ya. Konsumsi metformin secara rutin akan menormalkan fungsi ovarium. Menstruasi akan normal dengan sendirinya dalam 1-2 bualan therapi
  2. Menurunkan hormon androgen  dan mengatur menstruasi . Hormon androgen yang tinggi dapat di turunkan dengan mengkonsumsi  obat yang mengandung cyproteron asetat( ada dalam pil KB tertentu)hohohh ini juga wilayah dokter ya . Pil KB juga dapat membantu menormalkan  kompsisi hormonal yang abnormal pada PCOS. Setelah beberapa bualan pengobatan selanjutnya adalah dilakukan induksi ovulasi untuk merangsang pertumbuhan sel telur 
      Ada bebrapa masalah kesehatan jangka panjang terkait PCOS , wanita yang terkait dengan PCOS punya kemungkinan lebih besar mengalami diabetes millitus di kemudian hari , mereka juga memiliki peningkatan resiko hipertensi dan penyakit jantung . Wanita dengan PCOS juga memiliki peningkatan resiko 
kanker rahim

haduh serba salah ya jadi wanita,,,hehehe gak juga sih sebenarnya, kalo kita rajin berolah raga dan mengikuti pola hidup sehat pasti kita akan selalu sehat, rejeki tuh sudahada yang atur, tinggal bagaimana kita mengolahnya .....hahhahha sok bijak ya 
semoga bermanfaat .....
Salam 

NB: sumber yang saya dapat dari BUKU Ilmu Praktis Kebidanan oleh Eni Nurrahmawaty tahun 2011

0 komentar:

Posting Komentar